Ranggahadi Winisuda - SENDAKALA
Sebuah naskah yang ditulis oleh Ahmad Shodiq
Kisah yang menceritakan kelahiran anak bernama Hadi yang kemudian nyantri di Kasunanan Giri, di sana dia belajar ilmu agama, ilmu, pemerintahan, dan ilmu kanuragan.
Karena kecerdasan dan kecakapannya, ketika ia mulai tumbuh dewasa, Sunan Giri mengutusnya untuk menata Daerah di sebelah barat Kasunanan Giri. Untuk memantapkan langkahnya menata kehidupan masyarakat, ia diberi gelar "Rangga" oleh Sunan Giri dan akrab disebut "Ranggahadi".
Dengan menaiki perahu Ranggahadi menyusuri kali Lamong menuju Kanduruhan, di Kanduruhan Ranggahadi bukan tanpa hambatan, penolakan dari warga yang enggan hidup dengan tatanan ia temui, namun semua dapat diatasi dengan baik dan Ranggahadi mampu merubah tatanan kehidupan di wilayah Kranggan Kanduruhan.
Sikapnya yang baik dalam mengemong masyarakat membuat dia akrab dipanggil Mbah Lamong. Maka wilayah Kanduruhan yang dipimpin Mbah Lamong memiliki sebutan baru yaitu Lamongan.
Semakin hari tantangan Mbah Lamong semakin besar, bukan hanya dari warga yang berwujud, tapi juga dari makhluk tidak kasat mata yang mulai terusik dengan ajaran-ajaran baru Mbah Lamong, pasukan Dhemit menyerang ketika warga khusyu' beribadah, tapi Mbah Lamong yang dibekali Sunan Giri dengan ilmu kanuragan dan spiritual yang memadahi mampu menundukkan semua.
Kehidupan Lamongan semakin lama semakin tertata baik, maka di Pasamuan Agung yang digelar pada malam 10 Dzulhijjah 976 Hijriyah atau bertepatan dengan 26 Mei 1659 Masehi, Sunan Giri meningkatkan Lamongan yang semula berupa Kranggan menjadi Kadipaten. Dan mengangkat Ranggahadi atau Mbah Lamong sebagai Adipati pertama Kadipaten Lamongan pertama dengan Gelar Tumenggung Surajaya.
Cerita ini dikemas dalam judul Ranggahadi Winisuda, sebuah pertunjukan yang menghadirkan seni pewayangan,
diiringi musik karawitan yang digarap dengan sentuhan modern,
didukung dengan gerak seni tari,
dan permainan peran seni teater.
Sehingga diharapkan mampu menyajikan sebuah pertunjukan kompleks kolaborasi seni wayang, karawitan, tari dan teater oleh Komunitas Sendakala.
Ulasan
Catat Ulasan