Naskah Surealis "FAILED"
FAILED Karya: Ahmad Shodiq
Pemain:
1.
Orok
2.
Dewi
3.
Mario
4.
Dokter
SETTING PANGGUNG ADA SILUET DI
SEBELAH KIRI BELAKANG PANGGUNG MENGHADAP SEDIKIT SERONG. LEVEL BERUKURAN 2X2
DILETAKKAN MIRING DI SEBELAH KANAN TENGAH YANG TELAH DITEMPATI OROK.
MUSIK PERLAHAN MENGALUN, LAMPU
SILUET MENYALA BIRU, TERJADI ADEGAN PERSETUBUHAN YANG DILAKUKAN OLEH MARIO DAN
DEWI, ADEGAN DIMULAI DENGAN MELEPAS TAS SEKOLAH YANG DIPAKAI KEDUANYA.
LAMPU SILUET PADAM, MUSIK MENGALUN
LEBIH KERAS. KEMUDIA LAMPU YANG MENGARAH KE PANGGUNG BAGIAN DEPAN MULAI MENYALA
NETRAL. TERLIHAT LEMPARAN SERAGAM SMA, DAN PAKAIAN DALAM KE ARAH SOROT LAMPU
DEPAN.
LAMPU SILUET KEMBALI MENYALA, DENGAN
WARNA NETRAL. SUDAH TERLIHAT DEWI BERPOSISI MENDAK DENGAN MEMBAWA KENDIL DI
ARAHKAN KE PINGGUL SEBELAH KIRI, DAN MARIO MEMBAWA KENDI YANG DIPEGAN DI ATAS
KEPALANYA BERDIRI DI SEBELAH KIRI DEWI. KEDUANYA MULAI MENARI MESRA. HINGGA
DEWI BERLUTUT MENENGADAHKAN KENDILNYA DAN MARIO MENGISINYA DENGAN AIR DARI
KENDINYA.
LAMPU SILUET PADAM, MUSIK MENGALUN
LEBIH KERAS, KEMUDIAN PERLAHAN MATI BERSAMAAN LAMPU DEPAN MENYALA. DAN SUDAH
TERLIHAT MARIO DAN DEWI DI SANA, MEREKA BERSERAGAM SMA.
Dewi:
sudah tiga bulan aku tidak menstruasi. (Terlihat sedih) Setelah peristiwa itu
sudah tiga bulan aku tidak menstruasi. (Terlihat sedih) Setelah peristiwa itu
Mario:
jangan khawatir
jangan khawatir
Dewi:
bagaimana bisa?. Aku sudah positif hamil (Menangis)
bagaimana bisa?. Aku sudah positif hamil (Menangis)
Mario:
(kaget) sudah kamu tes?
(kaget) sudah kamu tes?
Dewi:
Sudah. (Semakin sedih) aku takut
Sudah. (Semakin sedih) aku takut
Mario:
Apalagi aku
Apalagi aku
Dewi:
lantas?
lantas?
Mario:
kita belum siap, betapa malunya kita dan orang tua kita. (panik) belum lagi tentang masa depan kita.
kita belum siap, betapa malunya kita dan orang tua kita. (panik) belum lagi tentang masa depan kita.
Dewi:
lalu bagaimana?
lalu bagaimana?
Mario:
(takut, lalu berusaha meyakinkan) Aborsi
(takut, lalu berusaha meyakinkan) Aborsi
Dewi:
(kaget, berfikir) apa itu yang terbaik
(kaget, berfikir) apa itu yang terbaik
Mario:
ya
ya
SUASANA MENJADI HENING, MUSIK
SEDIKIT TERDENGAR LAGI
Dewi:
kata orang janin tiga bulan itu sudah bernyawa. Itu berarti….
kata orang janin tiga bulan itu sudah bernyawa. Itu berarti….
Mario:
kita membunuh?. (memotong) kita bukan orang pertama yang mengalami ini. Demi masa depan kita, demi keluarga kita. Apalah arti nyawa yang baru tiga bulan?
kita membunuh?. (memotong) kita bukan orang pertama yang mengalami ini. Demi masa depan kita, demi keluarga kita. Apalah arti nyawa yang baru tiga bulan?
Dewi:
aku ttakut
aku ttakut
Mario:
Sudahlah (menarik Dewi pergi)
Sudahlah (menarik Dewi pergi)
LAMPU DEPAN PADAM, DAN LAMPU SILUET
MENYALA MERAH. TERLIHAT DEWI (YANG BISA DIPERANKAN ORANG LAIN) DI ATAS MEJA
ABORSI, DOKTER ABORSI YANG MEMBAWA ALAT, DAN MARIO YANG BERDIRI.
Dokter:
tunggu saja diluar, dan siapkan sebuah tas plastic. Tenang saja, tidak akanterjadi apa-apa. Aku sudah berpengalaman.
tunggu saja diluar, dan siapkan sebuah tas plastic. Tenang saja, tidak akanterjadi apa-apa. Aku sudah berpengalaman.
Mario:
baik (Berjalan kedepan)
baik (Berjalan kedepan)
LAMPU DEPAN MENYALA
(terlihat panic, sesekali memandang
kea rah siluet. Kemudian statis)
LAMPU SILUET BERKEDIP-KEDIP, MUSIK
MENGALUN CEPAT DAN KERAS. DOKTER TERLIHAT MENYULUT ROKOK DAN AKAN MEMULAI
PEKERJAANNYA. DAN LAMPU SILUET PADAM.
LAMPU WARNA MERAH MENYOROT KE ARAH
OROK, SEDIKIT DEMI SEDIKIT DIA BERGERAK. KEMUDIAN BERJALAN TERTATIH KE ARAH
MARIO
Orok:
ayah, aku ingin hidup
ayah, aku ingin hidup
Mario:
(mulai bergerak panic)
(mulai bergerak panic)
Orok:
aku ingin hidup yah, aku berjanji akan menjadi anak yang berbakti, dan akan membuat keluarga bangga
aku ingin hidup yah, aku berjanji akan menjadi anak yang berbakti, dan akan membuat keluarga bangga
Mario:
(seperti tidak mendengar. Kemudian keluar)
(seperti tidak mendengar. Kemudian keluar)
Orok:
(berusaha mengejar) aku ingin hidup ayah, aku ingin hidup (Kalimat “aku ingin hidup” diucap berulang-ulang sambil menangis dan berjalan kembali ke tempatnya)
(berusaha mengejar) aku ingin hidup ayah, aku ingin hidup (Kalimat “aku ingin hidup” diucap berulang-ulang sambil menangis dan berjalan kembali ke tempatnya)
DATANGLAH MARIO DAN DEWI BERJALAN
LAMBAT BERPAKAIAN SEKOLAH MEMBAWA TRISULA DAN EMBER BERISI DARAH KEMUDIAN
DITUSUK-TUSUKKAN PADA OROK DAN DISIRAMKAN KEPADANYA. OROK BERSUARA DAN BERGERAK
KESAKITAN BERSAMAAN MUSIK YANG BERDENTANG KERAS, HINGGA LAMPU MATI DAN HENING.
MARIO MASUK LAMPU DEPAN MENYALA
MARIO ENGOS-ENGOSAN TERLIHAT SANGAT PANIK MEMBAWA SEBUAH TAS PLASTIK.
LAMPU SILUET MENYALA MERAH TERLIHAT
DOKTER HAMPIR SELESAI MENGERJAKAN TUGASNYA. DEWI BERTERIAK KERAS KESAKITAN.
DOKTER TERLIHAT MENARIK SESUATU DARI DALAM RAHIM DEWI. KEMUDIAN BERJALAN KELUAR
SILUET DENGAN MEMBAWA SEMACAM ALAT UNTUK MENARIK JANIN DARI DALAM KANDUNGAN DAN
TANGANNYA BERLUMURAN DARAH.
Dokter:
(berbicara pada Mario) mana tas plastikya? (mengambil plastic, memasukkan janin ke dalam plastic, lalu kembali diberikan pada Mario)
(berbicara pada Mario) mana tas plastikya? (mengambil plastic, memasukkan janin ke dalam plastic, lalu kembali diberikan pada Mario)
Mario:
(gugup, terlihat jijik, dan mulai menyesal) apa ini?
(gugup, terlihat jijik, dan mulai menyesal) apa ini?
Dokter:
anakmu
anakmu
Mario:
(kaget, terdiam, menyesal)
(kaget, terdiam, menyesal)
Dokter:
tak perlu menyesal. Tak ada gunanya
tak perlu menyesal. Tak ada gunanya
Mario:
a a a apa yang harus aku lakukan dengan benda ini? (takut)
a a a apa yang harus aku lakukan dengan benda ini? (takut)
Dokter:
buang!
buang!
Mario:
dimana?
dimana?
Dokter:
tempat sampah,atau kali. atau berikan saja pada anjing maupun kucing yang kelaparan
tempat sampah,atau kali. atau berikan saja pada anjing maupun kucing yang kelaparan
Mario:
tidak manusiawi
tidak manusiawi
Dokter:
siapa?
siapa?
Mario:
aku
aku
Dokter:
menyesal?
menyesal?
Mario:
ya, seandainya waktu dapat kembali terulang. Aku tidak akan membunuh darah dagingku ini karena salah dan kebodohanku
ya, seandainya waktu dapat kembali terulang. Aku tidak akan membunuh darah dagingku ini karena salah dan kebodohanku
Dokter:
rupanya masih bisa juga kau merasa. buang saja benda itu, karena memang itu hanya mainan. Anakmu masih ada.(masuk ke dalam siluet, mengajak Dewi) ayo keluar!
rupanya masih bisa juga kau merasa. buang saja benda itu, karena memang itu hanya mainan. Anakmu masih ada.(masuk ke dalam siluet, mengajak Dewi) ayo keluar!
DEWI DAN DOKTER KELUAR, DEWI MENDEKAT
PADA MARIO
Jaga dia baik-baik. Bagaimanapun
juga itu adalah darah dagingmu yang tidak berdosa. Pulanglah!
Mario:
(keget dan mulai terlihat riang) bbbbaik. Mari.
(keget dan mulai terlihat riang) bbbbaik. Mari.
Dokter:
(hanya senyum)
(hanya senyum)
LAMPU PERLAHAN PADAM
SELESAI
Boleh dibuat Pentas tidak ini naskah?
BalasPadamSilahkan
BalasPadamSilahkan
BalasPadamSilahkan
BalasPadamSilahkan hubungi kami di sini
BalasPadamhttps://ahmadshodiq90.blogspot.com/2018/12/yang-mau-menggarap-naskah-ahmad-shodiq.html