Naskah Teater Tentang Pandemi Covid-19 "VIRULENT" Karya Ahmad Shodiq

VIRULENT
Pemain: 4 Pemeran Virus, 9 Pemeran Manusia

Manusia²: (on stage, duduk berformasi) mereka datang, mereka menyerang, mereka mendekat, mereka tak terlihat, mereka jahat. (Diulang-ulang, satu persatu makai faceshild kemudian berganti dialog) mereka ada, seperti tak ada, semua berubah, apa kabar dunia?
Virus²: (on stage berdiri di belakang pada level)
LAMPU MENYALA
Manusia²: (bernyanyi) Tlah datang, datang dan menyerang, orang-orang. Tlah dekat, mreka tak terlihat, dan jahat. Mereka ada, tapi tak ada, semua berubah, apa kabar dunia? 3X
Virus²:(masuk, tertawa)
Manusia²: (merespon, berlari ketakutan)
Virus²: Selamat berjumpa wahai para makhluk ciptaan Tuhan, terutama kalian wahai para manusia. perkenankan kami bicara.
Manusia 1: hei, sebelum bicara, tak kenal maka...... kenalan. Kenalan dulu dong..!
Virus 1: baiklah, perkenalkan, kami juga adalah makhluk ciptaan Tuhan sebagaimana anda ketahui, sama seperti anda.
Manusia²: hemh? (Heran)
Virus 2: Mungkin perbedaan mencolok antara kami dan anda adalah tingkat kepatuhan kita terhadap tujuan kita diciptakan
Manusia²: heh? (Lebih heran)
Virus 3: dan tingkat kepatuhan kita terhadap perintah Tuhan.
Manusia²: oiya? (Lebih terheran)
Virus 4: Tentu dalam wilayah ini saya jauh lebih baik dari pada anda sekalian.
Manusia²: ah masa?
Virus 2: ya, dan itu bertolak belakang dengan anggapan anda yang selalu menilai saya sebagai makhluk paling hina di beberapa waktu terakhir ini.
Manusia 2: to the point aja lah, kamu ini apa?
Manusia 3: jangan-jangan...
Manusia²: Korona
Virus²: (tertawa, kemudian turun dari level)
Virus 3: ya, kami adalah...
Virus²: Coronavirus Disease 2019
Virus 4: alias
Virus²:  COVID-19
Manusia 4: tapi bagaimana kami bisa melihat dan mendengar suara kalian?
Virus 1: mungkin kalian sudah terlalu gila
Virus 2: menghadapi kenyataan dunia yang berubah
Manusia²: ehm (berfikir) mungkin saja...
Virus 3: dan itu karena kehadiran kita
Virus²: (tertawa)
Manusia 5: stop!. Kalau begitu bagaimana bisa tadi kalian berkata bahwa kalian lebih baik dari pada kami para manusia?
Virus 4: lihat saya dan lihatlah diri anda!.
Manusia²: (dengan berlebihan melihat virus² dan saling melihat kepada sesama manusia)
Virus 1: Jika saya telah diperintah Tuhan menjadi penyebab kematian seseorang, maka satu detikpun, waktunya tidak akan pernah mleset dari waktu kematiannya yang telah ditentukan.
Manusia²: (ketakutan)
Virus 2: Apapun penghalangnya, jika sudah perintah Tuhan kami akan masuk di jalur nafas kalian 
Manusia²: (merasa sesak nafas)
Virus 3: membuat kalian kesulitan bernafas dan menyadarkan kalian betapa nikmatnya mampu bernafas dengan normal dan betapa mahalnya udara yang setiap saat kalian hirup.
 Manusia²: (menghirup udara bebas)
 Virus 4: Jika telah menjadi perintah Tuhan maka dalam waktu yang telah ditentukan kami mampu merusak tatanan kehidupan seseorang
Virus 1: tatanann kehidupan sebuah negara besar
Virus 2: bahkan tatanan kehidupan manusia di seluruh penjuru bumi.
Manusia 3: Korona, apa yang kamu lakukan ke aku itu jahat!
Virus 3: Kepatuhan kami terhadap perintah Tuhan inilah yang kalian anggap jahat dan sangat kalian takuti
Virus²: ingat!,
Virus 4: kami akan tetap patuh pada perintah Tuhan
Virus 1: pada tugas yang telah diberikan kepada kami
Virus 2: apapun ancaman dan resikonya
Virus 3: walau semua manusia di muka bumi memushui
Virus²: kami tak peduli.
Manusia²: woow....
Virus 4: Dan sekarang, lihat diri kalian?
Manusia²: (saling melihat)
Virus 1: Apa kalian sepatuh kami kepada perintah Tuhan?
Manusia²: (geleng-geleng kepala)
Virus 2: Apa kalian selalu bergegas memenuhi panggilan Tuhan?
Manusia²: (saling menunjuk dan menuduh) kamu itu... Kami itu...
Virus 3: Kalian bahkan sering lupa untuk kalian diciptakan.
Manusia²: iya ya, untuk apa ya?
Manusia 1: untuk beribadah dan patuh kepada Tuhan
Virus 4: Kalian patuh pada Tuhan hanya karena ada imbalan yang menyenangkan, virus 1: karena pencitraan duniawi
Virus 2: dan karena hasrat kenikmatan surgawi.
Manusia²: ya Tuhan ampunilah kami..
Virus 3: Bersumpah atas nama Tuhan untuk memuluskan langkah melanggar aturan Tuhan.
Manusia 1: tapi walau bagaimanapun kamianusia adalah pemimpin di bumi
Virus 4: Disana-sini membuat kerusakan dan masih dengan berani mengakui bahwa kalian adalah pemimpin di bumi ini?
Manusia²: (kembali saling menuduh dengan gaduh) itu kamu itu, suka merusak...
Virus 1: Dimana-mana membuat keributan
Virus 2: membuat permusuhan
Virus 3: bahkan disaat-saat sulit karena ancaman kamipun kalian masih sempat saling menyalahkan dan menganggap diri dan pemikiran kalian paling baik, paling benar diantara yang lain.
Manusia²: (terdiam)
tapi bukankah kalian bahkan tidak lebih baik dari pada virus penyebar penyakit semacam saya?.
Manusia²: (berlutut memohon kepada Tuhan) ya Tuhan kami, lindungilah kami...!
Virus 4: Berhadapan dengan kami kalian tempatkan diri kalian sebagai protagonis makhluk baik yang takut mati dan memohon perlindungan kepada Tuhan dari ancaman kami yang kalian anggap sebagai antagonis dalam skenario Tuhan ini.
Mamusia²: (semakin tertegun)
Virus 1: Sekarang lihat betapa saya telah mengingatkan kalian kepada Tuhan
Virus 2: sekarang banyak kami temui orang menangis, bersujud, berdo'a menyebut nama Tuhan agar dijauhkan dari ancaman kami... Virus²: (tertawa) Hahaha.
Virus 3: bahkan sujud kalianpun hanya karena takut mati.
Virus 4: dan takut mati kalian itu hanya karena takut rencana dunia kalian berantakan kan?.
Manusia 2: jangan takut-takuti kami, kami tidak akan takut karena kami pasti dilindungi Tuhan.
Virus 1: kau lebih baik takut mati daripada sok berani menghadapi kami karena mengaku dalam perlindungan Tuhan!, kau ini siapa?
Virus 2: Sadarlah bahwa kalian itu tidak tahu diri dengan meminta perlindungan Tuhan dari ancaman makhluk yang lebih baik dari pada kalian.
Virus 3: Ya, kami lebih baik dari pada kalian,
Virus 4: dan kalian lebih busuk, 
Virus 1: lebih menakutkan,
Virus 2: lebih perusak,
Virus 3: lebih mematikan dari pada jutaan virus semacam kami.
Virus 4: Sadarlah bahwa setiap rencana Tuhan memiliki tujuan, termasuk rencana diciptakannya kami untuk mengancam kalian.
Virus 1: jika kami bukanlah makhluk maka yang nyata kami adalah keadaan yang diciptakan Tuhan.
Manusia 3: dan karena keadaan ini
Manusia 4: kami tidak bisa masuk sekolah
Manusia 1: kami tidak bisa bekerja
Manusia 2: dan kami tidak bisa bergaul
Manusia²: seperti sediakala
Virus 2: tidak usah sok rajin ingin masuk sekolah,
Virus 3: sok rajin ingin masuk kerja
Virus 4: ingatlah bukankah sebelum kami datang kalian memang pemalas yang tidak suka berada di sekolah dan di tempat kerja?
Virus 1: tidak perlu sok ingin bergaul seperti sediakala
Virus 2: bukankah sebelum kami datang kalian sering memendam permusuhan walau  dalam jarak yang berdekatan?
Virus 3: Sadarlah kalian!, bahwa kalian diciptakan berdampingan dengan makhluk sejenis dan yang selain kalian, maka berbaiklah kepada sekeliling kalian.
Virus 4: Sadar dan segeralah mengambil pelajaran dari kehadiran kami
Virus 1: jangan takut kepada kami, takutlah kepada Tuhan.
Virus 2: Takutlah jika kalian adalah bagian dari rencana Tuhan untuk dilenyapkan
Virus 3: yang mungkin kehidupan bumi akan lebih baik tanpa kehadiran kalian. 
Virus 4: Berbaiklah, mungkin masih ada kesempatan.
Virus²: dan ucapkan selamat datang kepada kami di kehidupan baru ini.
Manusia²: (penuh sesal, bernyanyi) 
Tlah datang, sbagai peringatan, orang-orang.
Terjerat, agar kita ingat, kita yang jahat.
Kita yang jahat, kita yang jahat, kita yang jahat.

LAMPU PADAM DAN SELESAI

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

Naskah Teater Realis Disaster

Naskah Surealis "FAILED"

Naskah Monolog Pendek "Aku Ibumu" A. Shodiq