Gagal Muat Antologi "MENERAWANG KESUCIAN RAMADLAN"
Menerawang Kesucian Ramadlan Nuansa kesucian dan semarak keagungan ketika harus diurai dengan deretan kata yang kemudian membangun sebuah kisah pasti tidak akan semudah bersaksi bahwa Ramadlan adalah benar-benar Bulan Suci, Walau timbul pertanyaan “Kau menirukan ucapan Nabi atau kau telah merasakan sendiri kesuciannnya melalui kesucianmu?” Kata Gus Mus dalam sebuah puisinya. Jangankan keagungan, berkah, ampunan dan segala kebaikan yang ada di dalamnya, salah satu cerita kecil saja yang sempat bergulir di antara hari penuh Rahmat, Maghfiroh, dan kebebasan atas panas neraka itupun belum aku temukan. Sedangkan aku harus menulis dan bercerita tentangnya. Bulan masih harus berkali-kali berputar untuk membawa kita menghirup udara Bulan Ramadlan, “Ya. Ramadlan masih lama”. Gumamku dalam hati ketika hendak kumulai menulis paragraf pembuka sebuah cerita tentang Bulan Suci. “Rasanya tidak mungkin aku mampu menulisnya”. Aku melanjutkan gumamku sambil memandangi layar laptop yang menu...