ES POTONG PAK SOKRAN
Oleh: Ahmad Shodiq Pagi itu dingin sekali, hujan belum berhenti turun semenjak dini hari. Pukul 05.30 kulakukan kebiasaanku sehari-hari membuka warung kopi pemberian ayahku, warung ini kukelola sendiri semenjak tamat SMA karena dunia kuliah mungkin tidak akan terjangkau dengan keadaan ekonomi dan kemampuan otakku yang terbatas. Dengan sedikit malas kubuka satu-persatu pintu lantas kutata semua persediaan warung. Mak Asih dengan payung berlebel sebuah bank swasta datang mengantarkan makanan gorengan seperti biasanya, ia janda yang menyambung hidup dengan membuat gorengan yang dijual scara titip di warung-warung dekat rumahnya. “biasanya jam lima sudah buka, kok ini baru buka mas? saya sudah nunggu di depan dari tadi.” katanya. “iya Mak, agak malas cuaca seperti ini, gorengan yang kemarin sudah habis Mak, ini uangnya dua puluh ribu” kataku. “iya mas, terima kasih, saya pamit dulu” jawabnya. “ya Mak, hati-hati”. Setelah kumakan satu gorengan Mak Asih untuk mengisi perut seb...